Feeds RSS

Kamis, 03 September 2009

Setangkai Syukur kepada-Mu

Saat ini,
mungkin lebih baik aku sendiri..
merenung,
betapa kita harus berhutang budi kepada-Nya..

Diam,
bukannya aku tak sanggup berkata,
namun tengah aku telan kesabaran atas ujian dari-Nya. .
pula, kurangkai segenap syukurku kepada Sang ILLahi..

terima kasih Ya Rabb atas segala nikmat yang Engkau hujankan pada kami,,


^Lainsyakartum laadziidannakum, walainkafartum inna 'adzaabii lasyadiid..^
"sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmat kepadamu, dan jika kamu mengingkari Nikmat-Ku, maka sesungguhnya Azab-Ku sangat pedih" (Q.S. Ibrahim : 7)

Let's say thanks to ALLoh S.W.T
^_^

AKU CEMBURU

Telah kutinggalkan cemburu di sudut kamar gelap,,

telah kuhanyutkan duka pada sungai kecil yang mengalir dari mataku..

telah kukabarkan lewat angin gerimis tentang segala catatan hati yang terhampar pada tiap jengkal sajadah dalam tahajud dan sujud panjangku..

dan,
telah terselip rinduku untuknya dalam setiap balutan ibadahku..
Ya Rabb,
hamba titip dia, meski kami tak ada jatah takdir untuk bersama,
biarkanlah separuh hati ini memilikinya. . .

hamba titip doa ini, Ya Rabb
^.^

SELAMAT JALAN, SAHABAT...

"Suatu saat, jika memang terjadi dan esok hari aku tak dapat bersamamu bahkan berjumpa denganmu lagi, ketahuilah hadiah dan kenangan terindah yang kubawa pergi adalah bahwa Aku Pernah Mengenalmu..

Kekeliruan ini membuatku menitikkan air mata..Angin malam sempat menusuk hatiku, terasa ngilu..
begitu tersakiti..
Namun,
Allah masih memberiku kekuatan untuk membaluti selubung hati ini yang kian memar...

Dia yang menahun dalam rona-rona mimpiku kini hilang lenyap..
dan tidurnya pun tertukar..

Selama Jalan, Sahabat...

TAHI LALAT

Hitam pekat warnamu
Kau tumpahkan warna hitammu pada manis wajahku
Badanmu memang unik,
tak akan pernah ada tubuh yang bulat sebulat dikau,

berjuta telunjuk manusia hampiri romanku,
ingin mereka menyentuhmu,

^-^
ternyata kau membuat mereka senang melihatku dan kau membuat orang gemas mencubit pipiku

Kau memang bak sebuah tahi,
tapi tak berbau pahit,
Malah sepertinya kau manis sekali,
seperti cokelat

'choco chips'
nama panggilanmu,


Namun suatu ketika,
terkadang aku ingin sekali menyingkirkanmu
karena kau sering membuatku resah

takut-takut..kau malah membesar,
melebihi besarnya kepalaku

tapi,
kau memang susah diusir
Dan tak mungkin aku usir

kamu menempel lekat di wajahku!

choco chips,
akhir kata kuucapkan,
"Thank you, 'cause you've made me to be a sweet girl''

*hehehe*

Kamis, 20 Agustus 2009

!!!!!____Sesuatu Yang Baik____

Ada sebuah kisah kerajaan, dimana Sang Raja dan penasihatnya selalu jalan berdampingan. Mereka hidup dengan kedamaian.

Suatu hari, Sang Raja akan peergi berburu ke sebuah hutan, dia bertanya, “ apaka ini akan baik?”, si penasihat menjawab, “ itu adalah sesuatu yang baik”.

Kemudian Sang Raja memerintah, “ ambilkan saya pistol!”. “ baik Tuan, itu sesuatu yang baik.” Timpas penasihat.

Namun tiba-tiba kajadian yang memilukan terjadi, si penasihat tidak tahu kalau dalam pistol itu ada pelurunya. Maka ketika Raja membersihkan pelatuknya, “DOORRRR!!”, peluru meletus keluar dari selongsong senjata berbahaya itu dan menyebabkan Sang Raja kehilanagn ibu jarinya. Ibu jarinya putus!

Si raja murka dan meminta pertanggungjawaban kepada si penasihat tindakan cerobohnya. Namun dengan tenang, penasiat menjawab, “ itu sesuatu yang baik”. Raja malah semakin murka dan mengurung penasihatnya dalam penjara bawah tanah.

Satu tahun berlalu….

Mereka terpisahkan oleh tempat. Sang raja yang hobi berburu kembali menyalurkan hobinya.kali ini dia berburu ke hutan yang aneh! Di tengah utanSang Raja didatangai oleh sekelompok KANIBAL.

Raja pun tidak bisa melawan, karena dia hanya seorang diri berangkat dari singgasananya. Raja diikat dengan tali dan hendak dimakan!. Ketika diteliti, si Kanibal mengetahui kalau Raja itu tidak utuh, karena ibu jarinya hilang. Denagn memegang aturan, mereka tak untuk memakan manusia yang tak utuh! Maka Raja pun bebas.

Dia pun pulang dan menangis, terutama menyesal atas tindakannya memenjarakan teman baiknya.

“Mungkin ini hikmah dari kata-kata yang pernah penasiat ucapkan?!, begitu pikirnya

Dia pun mendatangi penjara bawah tanah tempat penasihatnya di penjara. Dan Raja pun meminta maaf.

Raja: “Maafkan saya telah bersikap bodoh dengan memenjarakanmu”.

Penasihat: “Tak apa-apa, itu sesuatu yang baik….”

Raja: “padahal saya memenjarakanmu di tempat yang kotor ini?!”

Penasihat: “Tuan, jika saya tidak dipenjara, maka saya akan ikut berburu bersaam Tuan dan saya akan ikut ditangkap oleh kanibal itu, lalu saya yang dimakan! Tapi karena saya dipenjara, saya bebas dari itu. makanya saya bersyukur. Itu sesuatu yang baik,,,”

Raja semakin terhenyak dengan penasihatnya.” Betapa bodoh aku sampai memenjarakamu. Maafkan aku. Mulai sekarang aku tak akan membiarkan emosiku membesar,,,”

*dari Saudaraku, Abang Sahid Triambudhi*

Nah, para pembaca yang budiman, apa yang dapat Anda tangkap dari sesingkat cerita di atas?

Cerita ini sungguh membuat saya terhenyak juga, betapa tidak, saya jadi sempat mengingat kisah saya dulu saat saya baru lulus dari es em u. Dulu Pe’Te idamanku adalah UPI di Kota Kembang dengan mengambil Program Studi Sastra Sunda. Aih,,,dulu aku begitu mengharapkannya. Ingin sekali rasanya waktu itu aku mengikuti Program PMDK untuk masuk ke sana. Namun nyatanya sang Ibu tak pernah mendukung aku sedikitpun untuk melanjutkan studi_ku ke luar kota. Padahal jika kita lihat prospek dari Prodi ini, sudah barang tentu lowongan kerja masih lapang. Wong sekarang di berbagai sekolah mulai dari es em pe - es em a dibutuhkan kembali sebagai pelestarian budaya yang semakin terhimpit oleh westernisasi. Huuuhh,,,,aku sempat putus asa waktu itu. Ibuku malah mengijinkan aku untuk hanya melanjutkan studi_ku di kota kelahiranku, Tasikmalaya. Di mana lagi kalau bukan di UNSIL.

Yang kurasa waktu itu,,,,males banget sekolah di sini. ‘Nggak bisa berekspresi !’ pikirku…

Kurang lebih satu bulan setengah aku bisa llulu dengan perkataan sang mama bahwa,

“Nak, kewajiban kamu bukanlah melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi ternama,,tapi kewajiban kita adalah melanjutkan tholabul ilmu,,,mungkin ini tang terbaik untukmu,Nak,,pikirkanlah..”

Aku sempat bersikeras untuk tidak mengiya_kan kata-kata itu.

Nangis.

Bad Mood.

Tapi dalam ketidak sukaan itu malah terlintas bahwa ada sesuatu yang lebih wajib aku wujudkan daripada hal itu bahwa; pertama, aku harus temani sang ibu yang kini sendiri karena ayah sudah tiada 10 taunn yang lalu,,kakak-kakakku yang memang berhak bekerja dan kuliah di luar kota, toh mereka semua laki-laki. Kedua, yang mau membiayai aku sekolah itu kan ibuku, bukan aku sendiri, so aku musti nurut.

Ketiga, yaaahh,,,aku mulai berprinsip ‘sekolah dimanapun tergantung kitanya saja,,pokoknya do the best for the future’ nggak usah lihat orang lain kayak gimana,,

Akhirnya, aku nurut juga masuk UNSIL. Bahasa Inggris menjadi prodi pilihanku,,,

………….

Tak terasa sudah hampir satu tahun aku kuliah di sini. Dengan malu, aku akui, “ benar kata ibu, sekolah di sini nyaman juga. Aku suka. Mungkin ini jatah rezekiku. Ternyata apa yang aku butuhkan setidaknya ada di sini.”

Tahun ini pun aku diberi kesempatan untuk ikut nge-ospek adik tingkatku, walaupun aku tak jadi masuk kepengurusan EDSA (English Department Student Association). Hhmm,,,meski menjadi tim absensi, berarti sedikitnya aku dipercaya. Hahaha.

Setelah di survey, ternyata PMB ke UNSIL sekarang susahnyaaaaaa minta ampun! Gelombang1 aja yang nggak keterima nyampe seratusan lebih, banyak calon mahasiswa yang kecewa! Belum lagi tentang pembatasan banyaknya kelas didik, hayoooo….Aku musti banyak bersyukur atas kemudahanku masuk Pe;te ini tahun lalu,,,

Dengan malu, aku akui, “benar kata ibu,,,,benar, aku harus selalu patuh dengan apa yang ibu katakan, mama I Love You Full ! ^_^”.

Persis mungkin dengan cerita di atas, intinya sesungguhnya Allah memberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan. Boleh jadi apa yang kita sukai, itu tidak Alloh sukai, dan boleh jadi sebaliknya.

Alloh Loves me, Alloh Loves you, us, we all.

Let it flow, and do the best for the future,,,! SEMANGAT !!!!

Selasa, 28 April 2009

puisi dari Ivan Sanjaya_kawan di dunia maya

kali ini email_ku terhias puisi dari seorang teman yang kukenal ketika aku berselancar di dunia maya. namanya Ivan Gunawan eh salah,namanya bukan itu, tapi ^Ivan Sanjaya^ dari Semarang, Jawa Tengah,,Selamat Datang Kawand.....!^_^

begini katanya.....:

"Berhubung aq di Kalimantan nie aq kirimin puisinya..Mudah2an suka ya.."

BUMI KALIMANTAN

jauh disudut kota kecil,
kering dan berdebu,
didalam kebesaran tanah jawa,
kau,
lebur berkait didalam,
bagian kisah keberhasilan,


tegak menyisir kisaran waktu,
di bentang jarak tak angka,
gapai selaksa ilmu,
tak letih,
tak lelah,
berpuluh buku,
kuasai geloramu ,
semangatmu adalah api,
kau adalah masa depan,
bumi kalimantan,

setitik saja kami membagikan,
setetes saja kami memberikan,
namun keyakinan yang nyala,
adalah gambar,
bagai panah lesat meluncur,
gali dan kaji dalam kedalaman,
langkah telah jadi penentu,

matamu tajam terisi,
tanganmu gemeretak
tergenggam mercu suar,
untuk segera berdiri,

kakimu,
hatimu,
runduk berbakti,
kepada satu kejayaan,
menebar cahaya dibelantaramu,

gemuruh,
diantara tarian lautan,
bumi kalimantan,

aku yakin engkau akan berkibar,
aku yakin engkau semakin bermakna,
aku yakin engkau tak tersia,
aku yakin engkau akan memberi warna,


sahabatku,
adik adik pemberani,
dikisi kisi jalan,
dibelahan bumi seberang,
layar akan menempuh badai ,
ombak akan semakin terasa ,
asahlah diri,
tajamkan nurani,
sebab,
tantangan akan berpelangi,
dan lihatlah,
dan dengarlah,
keberadaanmu
pasti diakui.

Minggu, 01 Maret 2009


Catatan Malam

08.45

Mengapa begitu mudah orang katakan Cinta,,Mengapa begitu mudah, orang menanggalkan Cintanya,,dan tak lama kemudian mereka pun begitu mudah memakai Cinta yang lain.

Sedangkan aku, begitu terlalu dalam memendam rasa cinta ini,, bertahun-tahun hati ini hanya ditempati bayangan dirinya yang tak mungkin aku dapatkan.

Aku ingin berlari dari semua ini. Paling tidak aku akhiri perasaan ini. Namun hatiku tetap menjerit untuk katakana “tidak, aku masih harus mengejar kepastian cintamu”.

Dia tidak tahu, betapa rapuhnya hati ini saat aku harus menyapanya, berbicara dengannya, yang dia sendiri tidak tau bahwa ku begitu mengharapkannya,,

Aku, tuliskan semua ini dengan linangan air mata. Aku terlalu rapu hadapi semua ini.aku menjerit ketika aku memng adadalam ketidakpastian. Aku harapkan, linangan air mata ini bantu aku sampaikan risau jiwaku,,

Di satu sisi aku ingin berucap apa yang ku rasa selama ini, namun di sisi lain aku harus pertim bangkankembali masa depanku. Aku pikir untuk apa aku harus mengharapkan sesuatu yang mustahil terjadi bahkan terbalas?!

Ketidakpastian ini membuat aku ragu untuk membuka hati untuk orang lain, aku begitu takut jika saat ku mencoba untuk itu, tak lam kau membalas rasa,,




Dewi Angin


Aku ingin sebagian dari diriku ada di sana

Membuatmu kekar

Dan membuatmu nyaman


Aku ingin separu nafasku ad di sana

Seperti semilir angin di setiap musim

Yang merayu segala kesepian,

Merajut kebahagiaan


Aku inginkan bara debar hatiku ada di sana

Seperti cahaya

Yang mampu menembus ke setiap sudut


Aku ingin menikmati indah senyum mahalmu,

Merebah seperti mawar yang lincah merekah


Aku cukup berani inginkan dirimu

Untuk membawaku menjadi pendamping syahdumu

Kan aku jadikan kau pangeran Laut Biruku

Dan kuhembuskan semilir angin

Membelaimu,

memanjakanmu

apa???

Mondar

Mandir


Aku berjalan lurus ke arah Timur

Di sana, sejenak aku duduk di atas kursi kayu

Begitu tua, menjelang kerapuhan

Lalu aku berdiri,

Kepalaku tertunduk kaku

Aku sempat mengigit ibu jariku,

menggaruk kepalaku yang tak gatal sedikitpun

aku berjalan ke arah kiri,

lalu ke kanan,

lalu ke kiri lagi,

ke kanan,

ke kiri,

sempat ke depan,

namun ke belakang lagi

Enggan

Kuayunkan langkah kaki ke arah kanan,

lalu ke arah kiri

sudah saatnya aku harus menengok jam

yang menempel di pergelangan tanganku

sudah setengah jam” gumamku

Aku tengok kanan dan kiri,

ternyata sudah tidak ada temat yang kosong

Semua orang harus antri

WC penuh harap antri..!”

Padahal….



29 January 2009

jadi gimana?

Lupa!

Aduh!

Hari ini beta mau buatkan puisi,

tapi sayang ,

inspirasinya terlupakan…

“forget, so I’m confused”


O i a...!

Aku ingat,

tapi,

apa judulnya ?????
duch! benar-benar lupa!

lupa!

lupa!

lupa!


Sumpah!

aku lupa!

tadinya i…n…g…a…t…!

tapi lupa lagi!

memang mudah diingat,

tapi apa daya sekarang sudah lupa lagi!


Sunday, February 08, 2009

At 10.00 p.m.

siang vs malam

Siang Vs Malam


Dalam sehari, tentunya ada siang, ada malam

Siang itu terang,

Malam itu gelap,

Mereka tak pernah bertengkar.

Selalu rukun, tak pernahberucap sekeras ucapan mereka hari ini,


Hari ini,

Siang berkata : “ Aku ingin seperti kamu,Lam”.

Malam pun menjawab: “ kenapa gerangan inginkan seperti aku yang gelap gulita?”.

Siang : menjadi malam itu indah,walaupun gelap namun ditemani dengan kedipan mata-mata bintang ciptaan Ilahi yang kilauannya tiada yang menandingi.

Malam: ya, syukur nikmat kepada Ilahi aku panjatkan. Demikian juga yang aku rasakan. Namun terkadang aku pun ingin berada di tempat kilau cahaya seperti siang, dapat menyinari berjuta bunga untuk tersenyum..

Siang: Ah,ada-ada saja kau ini..

Malam: Aku pernah mengeluh menjadi malam,,

Siang: mengapa?

Malam: mereka sepertinya takut akan kehadiranku yang gelap gulita. Mereka sepertinya membenciku, gara-gar aku mereka tidak bisa bekerja layaknya di siang hari. Bahkan mereka melupakanku, kebanyakan seluruh umat malah tertidur di tengah kehadiranku. Aku sedih,,

Siang: ya nggak bisa gitu donk…Siang itu juga butu proyek,bahkan malam itu indah, teduh, dan sang malaikat pun sering hadir ke bumi ketika kamu bekerja. Sebaliknya aku, memang aku i9ni terang, aku justru ingin menangis. Karena ketika aku bekerja, aku berkawan dengan matahari. Aku terkadang menyalahi dia dan diriku sendiri. Mengapa? Gara-gara aku dan matahari, banyak para bidadari bumi terkena flek hitam pada kulit wajah mereka. Aku seakan mendzalimi mereka…

Malam: oh..aku jadi terharu..

Nanti tolong bilang sama Matahari untuk tidak terlalu memperlihatkan dirinya di bumi, cukup meliht di balik awan saja,,!

Siang : iya Lam,nanti saya sampaikan. Yah, memang kita hany menjadi pesuruh Ilai. Dia telah mengatur kita untuk menjaga bumi.

Malam : iya ya,,

Siang: ya iya lah,,masa ya iya dwonk!

hehehe,,,iseng ach,,,!!

Cinta

tak se-Simple Present Tense

sebuah essay perdana by. Gina Yunita “PenaHati”

www.senjasabtukelabu.blogspot.com


Huy guys…! Ngomong-ngomong bicara soal cinta, sebenarnya… cinta itu apa sich? Kok banyak ya, orang katakan istilah itu dengan mudahnya. Padahal dia saja belum tentu tau artinya, bahkan mungkin maknanya sekalipun. Menurut salah seorang guru bahasa Indonesiaku di es em u, katanya “Cinta itu egois”, kenapa? Karena istrinya semata yang mau dijadikan sebagai istrinya. Katanya, istrinya pernah mengatakan bahwa dia laki-laki yang paling tampan alias ganteng, maka si istri berani katakan “Aku cinta padamu, Mas”. Padahal menurut orang lain bahkan beliau sendiri, dirinya itu tak begitu tampan. Begitu menurut cerita pak guru bahasa Indonesiaku waktu itu.

Aku justru heran ketika aku tanya hal ini pada salah seorang temanku, katanya “Cinta itu buta”. Buta identik dengan gelap, tak terlihat apa-apa. Gelap identik dengan hitam. Hitam identik dengan kesesatan. Maka dia berkesimpulan bahwa cinta yang ketika itu ia hadapi adalah sesat. Dia pernah mencintai seseorang yang selama ini ternyata tak disangka adalah seorang “pecundang sejati”. Kekasihnya pernah mengajak dia pacaran sembunyi-sembunyi ato istilah kerennya tuh “Backstreet”. Pacarnya selalu bilang ‘ I Love You’, eh… temenku malah makin menjadi deh kesem-sem sama cowok gombal itu. Mereka pacaran tanpa sepengetahuan ortu dari kedua belah pihak. Maka pantas saja hubungan mereka kurang pengawasan. Padahal menurut kaca mata islam pun hal ini adalah sebuah dosa besar. Namun temenku yang kini telah berjilbab, akhirnya sadar diri. Ternyata telah begitu lama dirinya bohongi ortunya. Rasa sesal semakin menjadi. Lambat laun dia lebih memilih cinta yang lebih hakiki, yaitu cinta kepada Rabb, sang Penguasa Alam.

Nah, kalo aku boleh berpendapat Cinta itu ternyata tak se-Simple Present Tense. Cinta itu begitu Ribet! Kata orang Cinta itu harus ada pengorbanan, perjuangan, dan pengertian. Tapi mana? Ketika aku mencoba untuk berkorban, berjuang, dan menaruh perhatian, apa yang terjadi? Semuanya tak terbalas! Dan apa yang aku harap pun tak terjadi sama sekali. Dan ternyata pembaca yang budiman, cintaku bertepuk sebelah tangan. Sakiiiiiiiit....!

Padahal menahun sudah perasaan cintaku berakar dan semua itu berawal dari persahabatan. Bulsit dah semua itu! Dalam konteks ini aku nggak percaya apa itu “sahabat” apalagi “cinta”. Semuanya hanya “ilusi” bahkan “mimpi siang” yang memang tak akan pernah nyata keberadaannya.

Huuhh…..!

Yang buat aku nyaman, tenteram, dan bahagia adalah ketika aku mengenal Cinta yang hakiki, Cinta yang dijamin akan dibalas atas pengorbanan dan perjuangan kita. Cinta itu adalah Cinta hakiki kepada Sang Khalik…

Hanya untuk-Mu rasa Cintaku, Rabb…untukmu ibu, ibu, ibu, ayah yang ada di sana, ketiga pahlawanku, sahabat-sahabat yang teruji kualitasnya, I Love You all so much…!

Wherever… and whenever…

Thanks.